Sifat Mustahil Bagi Allah – Sebagai seorang muslim, Grameds tentu perlu mengetahui sifat mustahil Allah SWT, selain safat wajib dan sifat jaiz bagi Allah. Mengenal dan memahami sifat mustahil Allah SWT dengan baik merupakan cara yang bijak untuk meningkatkan iman kepada sang pencipta. Sifat mustahil bagi Allah SWT berarti sifat- sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah dan tidak layak disandarkan pada keagungan dan kekuasaan Allah SWT. Banyak orang yang sudah biasa mendengar sifat wajib Allah, namun masih banyak orang yang asing dengan sifat mustahil Allah SWT. Padahal mengenal dan memahami sifat-sifat mustahil Allah akan smeakin meneguhkan aqidah islam dan ketahuidan kita kepada Allah. Belajar agama tidak ada kata terlambat, Grameds bahkan mungkin sudah dikenalkan dengan sifat-sifat Allah sejak bangku Sekolah Dasar. Berikut ini 20 sifat mustahil Allah SWT yang perlu Grameds ketahui dan pahami beserta maknanya SIFAT- SIFAT MUSTAHIL ALLAH1. Adam2. Hudust3. Fana4. Mumatsalatu Lilhawasitsi5. Ihtiyaju Lighairihi6. Ta’addud7. Adzuna8. Karahah9. Jahlun10. Maut11. Bakuman14. Kaunuhu Ajiza15. Kaunuhu Murikhan16. Kaunuhu Jahilun17. Kaunuhu Mayitan18. Kaunuhu Ashamma19. Kaunuhu Ama20. Kaunuhu Abkam Sifat mustahil Allah SWT adalah sifat- sifat yang tidak mungkin ada dan pasti tidak dimiliki oleh Allah dan merupakan lawan dari sifat wajib Allah. Itulah sebabnya sifat mustahil juga ada 20 yang berkebalikan dari 20 sifat wajib Allah. Sebagai dzat yang Maha sempurna, Allah SWT tidaklah mungkin memiliki sifat- sifat mustahil, jadi sifat mustahil yang Allah SWT miliki adalah bukti kebesarannya atas sifat wajib yang dia miliki. Berikut ini 20 sifat mustahil Allah SWT yang perlu Grameds karhui beserta arti dan maknanya 1. Adam Adam dalam bahasa Arab artinya tidak ada. Sifat mustahil adam berarti Allah SWT tidak mungkin tidak ada dalam konsep kehidupan karena dialah sang pencipta alam semesta beserta isinya. Allah memiliki sifat wujud yang artinya pasti ada, maka mustahil bagi Allah memiliki sifat adam yang artinya tiada atau ketiadaan. Segala hal yang ada di di alam semesta ini hidup da nada karena Allah SWT, jadi mustahil jika sang pencipta itu sendiri tidak ada. Sifat mustahil adam pada Allah SWT tercantum dalam surah Al-A’raf ayat 54 berikut ini 2. Hudust Husust dalam bahasa Arab artinya baru, awal atau permulaan. Sifat mustahil huduts berarti Allah SWT tidak ada yang mendahului karena ada sebelum segala sesuatu ada dan tercipta dengan sifat wajib Allah yang terdahulu atau sifat wajib qidam. Allah SWT adalah permulaan dan mendahului segala yang ada dan kemudian menciptakan yang ada- ada atas kehendak dan kekuasaan Allah SWT atas segala ciptaannya di dunia dan alam semesta. Sifat mustahil huduts pada Allah SWT tercantum dalam surah Al-Hadid ayat 3 berikut ini 3. Fana Fana dalam bahasa Arab artinya tidak kekal, kebinasaan, atau rusak. Sifat mustahil fana berarti Allah SWT tidak mungkin binasa karena Allah SWT kekal dalam keabadiaan. Kehadiran Allah SWT tidak ada permulaan dan tidak ada akhir atau kematian dan kebinasaan karena Allah SWT akan kekal selama-lamanya. Sifat fana atau bersifat sementara mustahil ada pada Allah SWT karena zatnya baqa atau kekal atas segala keagungan dan kebesarannya atas alam semesta. Sifat mustahil fana pada Allah SWT tercantum dalam surah Ar-Rahman ayat 26 dan 27, dan juga tercantum dalam surah Al-Qashash ayat 88 berikut ini 4. Mumatsalatu Lilhawasitsi Mumatsalatu Lilhawaditsi dalam bahasa Arab artinya serupa atau menyerupai makhluknya. Sifat mustahil mumatsalatu lil hawaditsi berarti Allah SWT tidak mungkin serupa atau sama seperti makhluk- makhluk ciptaannya. Allah SWT sudah pasti berbeda dengan makhluk ciptaannya, baik sifat dzat-nya ataupun perbuatan dan perilakunya makhluknya yang psati memiliki kelemahan dan kekurangan. Tidak ada sesuatupun yang menyerupai Allah SWT atau setara dengan kesempurnaannya. Sifat mumatsalatu lil hawaditsi berkebalikan dengan sifat mukholafatu lilhawaditsi yang artinya Allah SWT berbeda dengan makhluk ciptaannya. Sifat mustahil mumatsalatu lil hawaditsi tercantum dalam surah Al-Ikhlas ayat 4 berikut ini 5. Ihtiyaju Lighairihi Ihtiyaju lighairihi dalam bahasa Arab berarti berdiri dengan yang lain atau membutuhkan orang lain. Sifat mustahil ihtiyaju lighairihi berarti Allah SWT maha segalanya dan tidak mungkin bergantung pada makhluk lain karena baginyalah kekuasaan atas segala alam semesta dan seisinya. Allah SWT Maha Agung dan maha Berdiri Sendiri sehingga tidak membutuhkan pertolongan dari siapapun. Sifat mustahil ihtiyaju lighairihi ini berkebalikan dengan sifat Allah SWT Qiyamuhu Binafsihi. Sifat mustahil ihtiyaju lighairihi tercantum dalam surah Al-Isra ayat 111 dan surah Al-Ankabut 6 berikut ini 6. Ta’addud Ta’adus dalam bahasa Arab berarti berbilang. Sifat mustahil ta’addud Allah SWT tidak terbilang karena Allah Maha Esa yakni dzat tunggal atas kebesarannya. Mustahil bagi Allah SWT memiliki sifat ta-adud yang berarti lebih dari satu dan tidak pula bersekutu atau beranak pinak. Sifat ta’adud berkebalikan dengan sifat Allah SWT wahdaniyah yang bermana tunggal dan umat muslim wajib mempercaianya sebagai sang pencipta satu- satunya. Sifat mustahil ta’addud tercantum dalam surah Al-Ikhlas ayat 1 sampai 4 berikut ini 7. Adzuna Adzan dalam bahasa Arab artinya lemah. Sifat mustahil adzun berarti Allah SWT tidak mungkin memiliki kelemahan sedikitpun atas apa-apa kehendak dan kekuasaannya. Sifat mustahil adzun berkebalikan dengan sifat Allah SWT qudrat yang artinya Maha Kuasa atas segala kekuatannya yang sempurna. Allah SWT mudah melakukan apapun atas kehendak dan kebesarannya, sehingga mustahil baginya jika memiliki kelemahan dan kekurangan di luar akal manusia sekalipun karena dialah yang menciptaknnya itu sendiri. Sifat mustahil ajzun bagi Allah SWT tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 20 berikut ini 8. Karahah Karahah dalam bahasa Arab artinya terpaksa. Sifat mustahil karahah Allah SWT berarti tidak terpaksa dalam melaksanakan apa-apa yang telah dia kehendaki atas segala kebesaran ciptaannya. Sifat mustahil karahah berkebalikan dengan sifat Allah SWT yang Iradat, yakni berkehendak atas segala Sesuatu di alam semesta dan seisinya. Apapun kehendak Allah SWT pasti terjadi dan tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah SWT . Sifat mustahil karahah bagi Allh SWT tercantum dalam surah Hud ayat 107 dan surah Yasin ayat 82 berikut ini 9. Jahlun Jahlun dalam bahasa Arab artinya bodoh. Sifat mustahil jahlun berarti Allah SWT tidak mungkin bersifat bodoh karena Allah Maha mengetahui segala segala sesuatu. Sifat jahlun berkebalikan dengan sifat Allah SWT yang Ilmun yakni menguasai pengetahuan dengan segala keagungan dan kekuasaannya sehingga tidak ada makhluk apapun yang bisa bersembunyi darinya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, termasuk mengetahui hal-hal yang tidak tampak atau disembunyikan dalam hati dan jiwa seseorang. Sifat mustahil jahlun bagi Allah SWT tercantum dalam surah Al-Qaf ayat 16 berikut ini 10. Maut Maut dalam bahasa Arab artinya mati. Sifat mustahil maut berarti Allah tidak mungkin mati atau binasa karena dzatnya kekal abadi atas kekuatannya yang sempurna. Kematian atau kebinasaan adalah ciptaan Allah SWT jadi mustahil baginya binasa dengan segala kekuatan dan kuasanya atas segala ciptaannya di alam semesta. Sifat maut berkebalikan dengan sifat Allah SWT yang hayat, yakni hidup kekal dengan keabadiaan kuasanya. Sifat mustahil maut bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 255 dan surah Al-Furqan ayat 58 berikut ini 11. Shaman Shamamun dalam bahasa Arab artinya tuli. Sifat mustahil Shamamun berarti Allah SWT tidak mungkin tidak mendengar karena Allah adalah Maha mendengar segala sesuatu apa-apa yang terjadi di alam semesta. Tidak akan ada sesuatu hal pun yang luput dari pandangan Allah SWT, bahkan yang disembunyikan atau hanya terucap dalam do’a dan hari seseorang. Allah mampu mendengar semua hal bahkan yang tidak terdengar oleh manusia atau makhluk lainnya. Sifat mustahil shamamun bekebalikan dengan sifat Allah SWT yang sama’, yakni maha mendengar setiap yang diucapkan maupun yang disembunyikan. Sifat mustahil shamamun bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Qur’an surah Asy-Syura ayat 11 dan Surah Al-Maidah ayat 76 berikut ini Ama dalam bahasa Arab artinya buta. Sifat mustahil ama berarti Allah SWT tidak mungkin buta atau tidak bisa melihat apa-apa yang terjadi, bahkan yang kasat mata sekalipun Allah mampu melihatnya. Sifat Ama berkebalikan dengan sifat Allah SWT basar, yakni maha melihat dengan segala kekuasaannya tidak ada di alam semesta yang akan luput dari penglihatannya. Sifat mustahil ama bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-Hujurat ayat 18 dan surah Al-Baqarah ayat 265 berikut ini 13. Bakuman Bakamun dalam bahasa Arab artinya bisu. Sifat mustahil bakmun berarti Allah SWT tidak mungkin bisu atau diam, karena Allah SWT bersifat kalam, yakni berfirman bagi keselamatan dan tuntunan hidup bagi manusia. Atas keagungannya, Allah SWT berfirman melalui seorang makhluk yang mulia baginya, yakni para nabi dan rosul yang dapat dipercaya. Mustahil bagi Allah SWT tidak berkata-kata atas segala yang telah terjadi dan tercipta atas kekuasaannya. Sifat mustahil bakamun bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-A’raf ayat 143 dan surah An-Nisa ayat 164 berikut ini 14. Kaunuhu Ajiza Ajiza dalam bahasa Arab artinya lemah. Sifat mustahil kaunuhu ajizan berarti Allah SWT tidak mungkin memiliki kelemahan karena Dia memiliki kekuatan dan kekuasaan yang sempurna bagi kebesaran alam semesta dan isinya. Sifat ajiza berkebalikan dengan sifat Allah SWT yang qadiran, yakni berkuasa atas segala alam semesta dan apa-apa ciptaannya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, jika dia berkehendak maka terjadilah. Tidak ada yang bisa menandingi atau setara dengan kekuatan Allah SWT yang paling sempurna atas segala kebesaran dan keagungannya. Sifat mustahil kaunuhu ajizan bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 20 berikut ini 15. Kaunuhu Murikhan Kaunuhu muridan dalam bahasa Arab artinya terpaksa atau keterpaksaan. SIfat mustahil kaunuhu muridan berarti Allah SWT tidak mungkin terpaksa atas segala ciptaan nya karena ia memiliki kekuasaan dan berkehendak atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa menghentikan kehendak Allah, termasuk menolong, ikut campur, atau menandingi urusan Allah SWT yang sempurna. Sifat mustahil kaunuhu muridan berkebalikan dengan sifat Allah yang muridan, yakni Maha Menghendaki. Sifat mustahil kaunuhu muridan bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Hud ayat 107 berikut ini 16. Kaunuhu Jahilun Kaunuhu jahilan dalam bahasa Arab artinya bodoh. SIfat mustahil jahlun berarti Allah SWT tidak mungkin bodoh atau tidak berpengetahuan. Segala pengetahuan, keilmuan adalah ciptaan Allah SWT sehingga mustahil baginya bersifat bodoh. Sifat jahilun berkebalikan dengan sifat Allah yang aliman, yakni Maha Mengetahui segala hal dan pengetahuan yang tidak terbatas oleh apapun. Sifat mustahil kaunuhu jahilun bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah An-Nisa ayat 176 berikut ini 17. Kaunuhu Mayitan Kaunuhu mayitan dalam bahasa Arab artinya bisa mati. Sifat mustahil kaunuhu mayitan berarti Allah SWT tidak mungkin mati, binasa, hilang, dan tergantikan oleh apapun karena Allah SWT kekal abadi dalam kesempurnaan kekuatannya. Mustahil bagi Allh untuk tidur, istirahat, dan dalam keadaan mati. Sifat kaunuhu mayitan berkebalikan dengan sifat Allah yang hayyan, yakni Maha Hidup kekal abadi tanpa kekurangan apapun. Sifat mustahil kaunuhu mayitan bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-Fiurqan ayat 58 berikut ini 18. Kaunuhu Ashamma Kaunuhu ashamma dalam bahasa Arab artinya ketulian. Sifat mustahil kaunuhu ashamma berarti Allah SWT tidak mungin tulis atau tidak mendengar apapun. Allah SWT maha mendengar atas segala yang terjad baik yang tampak maupun yang disembunyikan dalam hati atau jiwa seseorang. Itulah sebabnya mustahil bagi Allah jika tidak mendengar doa para umatnya karena dialah maha mendengar segala sesuatu. Sifat mustahil kaunuhu ashamma bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-Baqarah 256 berikut ini 19. Kaunuhu Ama Kaunuhu ama dalam bahasa Arab artinya buta. Sifat mustahil kaunuhu ama berarti Allah SWT tidak mungkin buta atau tidak bisa melihat. Allah SWT selalu mengawasi makhluk-maklhuknya dan tidak ada yang bisa lepas dari penglihatan Allah SWT. Tidak ada yang bisa membatasi penglihatan Allah SWT, itulah sebabnya Allah mengetahui segala yang diperbuat oleh manusia meskipun tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. SIfat mustahil kaunuhu ama bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-Hujurat ayat 18 berikut in 20. Kaunuhu Abkam Kaunuhu abkam dalam bahasa arab artinya bisu. Sifat mustahil kaunuhu abkam berarti Allah SWT tidak mungkin bisa sejalan dengan sifat mustahil Allah SWT bakamun. Sifat mustahil ini berkebalikan dengan sifat Allah yang mutakaliman, yakni maha berkata atau berfirman. Atas segala kekuatan dan keagungannya, Allah SWT terus memberitakan firman bagi makhluk-makhluknya agar selamat dari dunia dan akhirat. Segala firmannya telah tertulis dalam kitab suci Al-Quran atas peran para nabi dan rasul untuk menyampaikannya kepada umat manusia. Sifat mustahil kaunuhu abkam bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah An-Nisa ayat 164 berikut ini Nah, itulah penjelasan 20 sifat mustahil Allah SWT beserta makna dan dalilnya dalam Al-Quran. Apakah Grameds sudah bisa memahami setiap sifat mustahil Allah SWT di atas? Belajar agama memang tidak cukup hanya satu dua referensi saja, bahkan butuh waktu yang tidak singkat agar bisa benar-benar paham dan memaknai ajaran agama tersebut. Termasuk belajar sifat mustahil Allah yang dapat mengingatkan kita akan kebesaran dan kekuasaan Allah atas alam semesta dan seisinya. Berhasil memaknai sifat- sifat Allah SWT menjadi bagian dari belajar kesempurnaan agama atas keagungan sang pencipta. Jadi, jIka Grameds ingin belajar lebih banyak tentang sifat-sifat Allah dalam mata pelajaran agama islam di sekolah maka bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di Grameds akan menemukan banyak referensi buku yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah, baik tingkat SD, SMP, SMA dan sederajat. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca tentang sifat-sifat Allah dalam mata pelajaran agama islam di sekolah sekaligus perspektif agama yang lebih luas. Selamat belajar. SahabatTanpabatas ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
loading...Umat muslim perlu memahami 20 sifat wajib dan mustahil bagi Allah supaya tauhidnya makin mantap. Foto/dok pristiwa Bagi umat muslim yang ingin memantapkan tauhidnya perlu mengetahui 20 sifat wajib dan sifat mustahil bagi Allah. Adapun sifat mustahil adalah kebalikan dari sifat memiliki Asmaul Husna nama-nama yang baik dan indah, Allah 'Azza wa Jalla juga memiliki sifat-sifat yang wajib diketahui. Sedikitnya ada 20 sifat-sifat wajib dan sifat mustahil bagi Allah, yaitu1. Sifat Wajib Wujud, Sifat Mustahil AdamSifat mustahil bagi Allah adalah adam atau tidak ada. Sebab Allah memiliki sifat wujud yang berari ada dengan zat-Nya sendiri, dan Allah ada bukan karena ada yang mengadakan atau yang menciptakan. Hal itu terlihat dari berabgai bukti. Salah satunya dengan memperhatikan langit dan bumi yang kita pijak, dimana alam semesta beserta isinya itu ada karena ada yang menciptakan, dan itu adalah Allah Ta' Sifat Wajib Qidam, Sifat Mustahil Hudus Sifat mustahil bagi Allah yang kedua adalah kebalikan dari sifat wajib Qadam yang artinya zat yang terdahulu. Sedangkan untuk sifat mustahilnya adalah hudus yang artinya baru. Sebagai pencipta, Allah tentu saja ada terlebih dahulu daripada apa yang Ia ciptakan, seperti alam semesta beserta isinya. Dan tidak ada permulaan bagi Allah, karena Dia adalah Sang Maha Sifat Wajib Baqa, Sifat Mustahil Fana Allah memiliki sifat baqa' yang berarti kekal, sedangkan sifat mustahil bagi-Nya adalah fana yang artinya binasa atau akan berakhir. Artinya bahwa kekekalan yang dimiliki oleh Allah sebagai pencipta langit dan bumi tidak akan pernah berakhir atau berkesudahan. 4. Sifat Wajib Mukhalafatuhu lilhawadits, Sifat Mustahil Mumatsalatuhu lilhawadits Mukhalafatuhu lilhawadits merupakan sifat wajib bagi Allah ini memiliki arti bahwa Allah berbeda dengan ciptaan-Nya. Sedangkan sifat mustahilnya adalah Mumatsalatuhu lilhawadits yang berarti serupa dengan Sifat Wajib Qiyamuhu Binafsihi, Sifat Mustahil Ihtiyaju lighairihiSifat wajib bagi Allah selanjutnya adalah Qiyamuhu Binafsihi yang artinya berdiri sendiri. Allah itu ada dengan sendirinya tanpa ada yang mengadakan atau menciptakan. Selain itu, dalam menciptakan makhluk-makhluk-Nya, Allah tidak membutuhkan bantuan dari makhluk Sifat Wajib Wahdaniyat, Sifat Mustahil Ta’addudWahdaniyat merupakan sifat wajib bagi Allah yang artinya Esa atau tunggal, baik itu dalam hal sifat, Dzat, maupun perbuatannya. Dan jika Allah itu ada yang menyamai atau lebih dari satu, maka alam semesta ini akan hancur, karena tentu saja akan terjadi berbagai perbedaan diantara keduan-Nya. Itulah sifat mustahil Ta'addud7. Sifat Wajib Qudrat, Sifat Mustahil Ajzun Qudrat merupakan sifat wajib bagi Allah yang memiliki arti berkuasa, maksudnya adalah bahwa Allah memiliki kekuasaan yang mutlak atas segala sesuatu tanpa ada batasan, jadi apabila Allah telah berkehendak, maka tidak ada satupun yang dapat Sifat Wajib Iradat, Sifat Mustahil KarahahAllah memiliki sifat Iradat yang artinya berkehendak, sedangkan kebalikannya yang merupakan sifat mustahil bagi allah adalah Karahah yang berarti terpaksa tidak berkemauan. 9. Sifat Wajib Ilmun, Sifat Mustahil Jahlun Ilmun merupakan sifat wajib bagi allah yang artinya adalah mengetahui, dan Allah mustahil memiliki sifat Jahlun yang artinya bodoh. Kamna dari sifat Allah Ilmun adalah bahwasannya pengetahuan yang dimiliki oleh-Nya adalah tidak terbatas dan tidak pula Sifat wajib Hayat, Sifat Mustahil Maut Allah memiliki sifat wajib Hayat yang artinya hidup, dan Allah mustahil memiliki sifat maut yang artinya mati atau binasa. Allah adalah Maha sempurna, dimana Ia mampu hidup dengan dzat-Nya sendiri, dan tidak ada satupun yang Sifat Wajib Sama', Sifat Mustahil Shummum Allah memiliki sifat wajib Sama' yang artinya mendengar, dan Dia mustahil memiliki sifat Shummum yang berarti tuli atau tidak Sifat Wajib Basar, Sifat Mustahil UmyunSifat wajib bagi allah yang selanjutnya adalah Basar yang berarti melihat, dimana Allah mampu melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, baik kecil maupun besar, baik tampak maupun tidak tampak. Dan penglihatan Allah tidaklah terbatas maupun dapat dibatasi oleh sesuatu pun. Dan sebagai sifat mustahil bagi Allah adalah umyun yang artinya Sifat Wajib Kalam, Sifat Mustahil BukmunAllah memiliki sifat Kalam yang begitu sempurna, sehingga Allah mampu berbicara tanpa harus menggunakan bantuan dalam bentuk apapun. Sifat Kalam Allah terbukti dengan firman-firman-Nya dalam kitab-kitab yang telah diturunkan-Nya kepada para sifat mustahil bagi Allah sebagai kebalikan dari sifat wajib kalam adalah bukmun yang berarti bisu. Jika saja allah bisu, tidak akan mungkin para utusan beliau mampu mengerti, memahami, serta mengamalkan apa yang Ia perintahkan dan menjauhi segala Sifat Wajib Qadiron, Sifat Mustahil Ajizan Allah itu tidaklah lemah. Dia adalah penguasa atas seluruh makhluk dan ciptaan-Nya secara mutlak. Inilah yang dimaksud dengn sifat wajib bagi Allah Qadiron yang artinya berkuasa. Dan Allah tidaklah memiliki sifat mustahil Ajizun yang artinya bahwa Allah itu Sifat Wajib Muriidan, Sifat Mustahil Mukrahan Allah merupakan Dzat yang Maha berkehendak atas segala sesuatu, dan apabila Allah telah berkehendak, maka yang dikehendaki-Nya tersebut pastilah akan terlaksana. Inilah yang dimaksudkan dengan sifat wajib bagi Allah Muriidan yang memiliki arti berkehendak. Adapun sifat mustahil-Nya adalah mukrahan yang berarti terpaksa atau tidak dapat Sifat Wajib Aliman, Sifat Mustahil Jahilan Allah merupakan Dzat yang Maha mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, termasuk isi hati maupun pikiran dari ciptaan-Nya. Inilah mengapa Allah disebut memiliki sifat wajib Aliman yang artinya mengetahui, dan Dia mustahil bersifat Jahilan yang artinya Sifat Wajib Hayyan, Sifat Mustahil Mayitan Allah itu adalah Dzat yang hidup. Dia tidak pernah mati, tidak pernah tidur, lengah maupun segala hal yang menjadi kebiasaan ciptaan-Nya. Inilah yang dimaksudkan dengan sifat wajib bagi Allah Hayyan yang artinya adalah hidup. Dan Dia mustahil memiliki sifat mayitan yang artinya dalam keadaan mati.
Selainitu, jawaban atas pertanyaan Apa arti Allah mustahil bersifat mautun? sebelum dipublikasikan dilakukan verifikasi oleh para tim editor. Verifikasi jawaban pada pertanyaan Apa arti Allah mustahil bersifat mautun? melalui sumber buku, artikel, jurnal, dan blog yang ada di
PARBOABOA - Mengenal dan memahami sifat mustahil bagi Allah SWT dengan baik, merupakan cara yang bijak untuk meningkatkan iman kepada sang pencipta. Sifat mustahil bagi Allah artinya adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah dan tidak layak disandarkan pada keagungan dan kekuasaan Allah. Allah tidak terikat oleh batasan-batasan yang mengikat manusia atau ciptaan-Nya yang lain. Dia Maha Esa untuk melakukan apa pun yang Dia kehendaki. Menurut Ilmu Tauhid, sifat mustahil bagi Allah merupakan sifat-sifat yang bertentangan atau sama sekali sifat yang tidak dimiliki oleh Allah. Hal tersebut termaktub dalam surah Al-A’raf ayat 54, yang berbunyi اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهٗ حَثِيْثًاۙ وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُوْمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمْرِهٖٓ ۙاَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْاَمْرُۗ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ Artinya “Sungguh, Tuhanmu adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. Dia ciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. QS. Al-A’raf54 Dari ayat tersebut, dapat kita maknai bahwa sebagai umat muslim yang beriman dan bertakwa, sudah seharusnya mempercayai bahwa Allah tidak mempunyai sifat-sifat buruk. Sifat Allah dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sifat wajib bagi Allah, sifat mustahil dan sifat jaiz Allah. Mengetahui sifat-sifat Allah adalah salah satu bentuk ketaatan kita sebagai umatnya, atas kebesaran Allah. Dan juga memercayai segala sifat-sifat Allah merupakan rukun iman yang pertama. Lantas, apa yang dimaksud sifat mustahil bagi allah? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini. Pengertian Sifat Mustahil Bagi Allah Pengertian Sifat Mustahil Allah Foto Parboaboa/Ratni Dalam teologi Islam, terdapat konsep sifat-sifat Allah yang dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu sifat wajib dan mustahil bagi Allah. Sifat wajib adalah sifat-sifat yang harus dimiliki oleh Allah SWT. Sifat-sifat ini mencerminkan kesempurnaan dan kebaikan-Nya. Beberapa contoh sifat wajib Allah adalah keesaan tawhid, keabadian qidam, kekuasaan qudrah, pengetahuan ilmu, dan kasih sayang rahmah. Sifat mustahil, di sisi lain adalah sifat-sifat buruk, kelemahan, atau ketidakmungkinan yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah. Allah adalah sempurna dan murni dari segala kelemahan atau keburukan. Beberapa contoh sifat mustahil Allah adalah ketidaktahuan mutlak jahalah, kelemahan za'f, ketidakberdayaan 'ajz, dan ketidakadilan zulm. Konsep sifat-sifat Allah ini penting dalam Islam karena memberikan pemahaman tentang keagungan dan kesempurnaan-Nya. Sifat-sifat ini juga membantu umat muslim dalam mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan Allah dan memahami peran-Nya dalam kehidupan mereka bagi Allah. 20 Sifat Mustahil Bagi Allah Beserta Artinya 20 Sifat Mustahil Allah Foto Parboaboa/Ratni Berikut ini adalah 20 sifat mustahil bagi allah dan artinya yang dikutip dari buku Asmaul Husna & 20 Sifat Allah, yaitu 1. Adam ﻋﺪﻡ Sifat mustahil bagi Allah yang pertama adalah adam. Adam artinya tidak ada. Allah mustahil bersifat adam karena Allah tidak mungkin tidak ada. Semua yang ada di muka bumi ini merupakan ciptaan Allah dan mustahil jika Allah tidak ada. Hal ini telah dijelaskan dalam firman Allah surah An Nahl ayat 3 خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِٱلْحَقِّ ۚ تَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ Bacaan Latin "Khalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, ta'ālā 'ammā yusyrikụn." Artinya "Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan," QS. An-Nahl 3. 2. Hudus ﺣﺪﻭﺙ Hudus artinya baru. Sebab, Allah sudah ada sebelum semua makhluk dan ciptaan-Nya ada. Allah bersifat qidam atau terdahulu. Ayat yang menerangkan bahwa Allah bersifat terdahulu sudah tercantum dalam QS Al-Hadid ayat 3 هُوَٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ Bacaan Latin "Huwal-awwalu wal-ākhiru waẓ-ẓāhiru wal-bāṭin, wa huwa bikulli syai`in 'alīm." Artinya "Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu," QS. Al-Hadid 3. 3. Fana ﻓﻨﺎﺀ Fana artinya tidak kekal. Fana juga diartikan binasa atau rusak. Allah memiliki sifat kekal dan abadi. Allah tidak ada permulaan dan tidak ada akhir. Firman Allah tentang sifat kekalnya tertuang dalam surah Ar-Rahman ayat 27 وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو ٱلْجَلَٰلِ وَٱلْإِكْرَامِ Bacaan Latin "Wa yabqā waj-hu rabbika żul-jalāli wal-ikrām." Artinya "Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal," QS. Ar-Rahman 27. 4. Mummassalatu lil Hawadis ﻣﻤﺎﺛﻠﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ Mummassalatu lil Hawadis artinya Allah serupa dengan makhluk. Sifat ini juga merupakan sifat mstahil bagi Allah. Allah mustahil seperti dengan makhluknya. Allah berbeda dengan makhluknya, baik zat, sifat, ataupun perbuatannya. Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah pada surah Al Ikhlas ayat 4 وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ Bacaan Latin "Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad." Artinya "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia," QS. Al-Ikhlas 4. 5. Qiyamuhu Bighairihi ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻐﻴﺮﻩ Qiyamuhu Bighairihi yakni berdiri dengan yang lain atau membutuhkan orang lain. Allah tidak membutuhkan bantuan sesuatu apapun serta berdiri sendiri atau qiyamuhu binafsihi. Allah Maha Sempurna, hal ini tercantum dalam firman Allah surah Ankabut ayat 6 وَمَن جَٰهَدَ فَإِنَّمَا يُجَٰهِدُ لِنَفْسِهِۦٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ Bacaan Latin "Wa man jāhada fa innamā yujāhidu linafsih, innallāha laganiyyun 'anil-'ālamīn." Artinya "Dan barang siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah 6. Ta'addud ﺗﻌﺪﺩ Dalam bahasa Arab, ta'addud artinya berbilang. Sifat ini tidak mungkin dimiliki Allah karena Allah Maha Esa atau tunggal. Dalam surah Al Ikhlas Allah berfirman قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ٱللَّهُٱلصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ Bacaan Latin "Qul huwallāhu aḥad, Allāhuṣ-ṣamad, Lam yalid wa lam yụlad, Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad." Artinya Katakanlah "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia," QS. Al-Ikhlas ayat 1-4. 7. Ajzun ﻋﺟﺰ Ajzun artinya lemah. Ini juga merupakan sifat mustahil bagi Allah. Allah tidak lemah dan tidak akan ada alam semesta beserta isinya jika Allah lemah. Hal ini telah tertuang dalam surah Al-Baqarah ayat 20 Firman Allah ini dituangkan dalam surah Al-Baqarah ayat 20 يَكَادُٱلْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَٰرَهُمْ ۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوْا۟ فِيهِ وَإِذَآ أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا۟ ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَٰرِهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ Bacaan Latin "Yakaadul barqu yakhtafu absaarahum kullamaaa adaaa'a lahum mashaw fiihi wa izaaa azlama 'alaihim qoomuu; wa law shaaa'al laahu lazahaba bisam'ihim wa absaarihim; innal laaha 'alaa kulli shai'in Qadiir." Artinya "Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu," QS. Al-Baqarah 20. 8. Karahah ﻛﺮﺍﻫﻪ Karahah artinya terpaksa. Sifat ini juga termasuk dalam sifat mustahil bagi Allah. Allah tidak terpaksa dalam melaksanakan apa yan Dia kehendaki, hal ini tertuang dalam surah Al-Buruj ayat 16. فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ Bacaan Latin "Fa' 'aalul limaa yuriid." Artinya "Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki," QS. Al-Buruj 16. 9. Jahlun ﺟﻬﻞ Sifat mustahil bagi Allah selanjutnya adalah jahlun. Jahlun adalah sebutan lain dari kata bodoh. Mustahil bagi Allah bersifat jahlun, sebab Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada d alam semesta. Tidak ada makhluk yang bersembunyi dari Allah, hal ini telah tercantum dalam surah Al-Hujurat ayat 18. إِنَّٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ Bacaan Latin "Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun." Artinya "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan," QS. Al-Hujurat 18. 10. Mautun ﺍﻟﻤﻮﺕ Mautun yang berarti mati. Allah tidak akan pernah mati dan akan selalu hidup serta kekal. Sifat mautun telahtertuang dalam surah Al-Furqan ayat 58 وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا Bacaan Latin "Wa tawakkal 'alal Haiyil lazii laa yamuutu wa sabbih bihamdih; wa kafaa bihii bizunuubi 'ibaadihii khabiiraa." Artinya "Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya," QS. Al-Furqan 58. 20 Sifat Mustahil Allah Foto Parboaboa/Ratni 11. Shamamun ﺍﻟﺻمم Shamamun adalah tuli. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah Maha Mendengar. Tidak ada yang luput dari pendengarannya. Tidak mungkin Allah tidak mendengar walau hanya sedikit pun. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 127 إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُٱلْعَلِيمُ Bacaan Latin ".....innaka Antas Samii'ul Aliim." Artinya ".....Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui," QS. Al-Baqarah 127. 12. Umyun ﺍﻟﻌﻤﻲ Umyun berarti buta. Allah tidak buta, Allah Maha Melihat. Karena Allah melihat segala yang tampak dan segala yang tersembunyi. Tidak ada sesuatu apapun yang luput dari penglihatan-Nya. Allah berfirman إِنَّٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ Bacaan Latin "Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun." Artinya "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan," QS. Al-Hujurat 18. 13. Bukmun ﻟﺑﻜﻢ Bukmun artinya bisu. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah bersifat kalam artinya beriman. Jika Allah bisu, tidak mungkin Allah menurunkan wahyu kepada para nabi. وَكَلَّمَٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا Bacaan Latin "....wa kallamallaahu Muusaa takliimaa." Artinya "....Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung," QS. An-Nisa 164. 14. Kaunuhu 'Ajizan ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﺟﺰﺍ Ajizan artinya yang lemah. Allah mustahil bersifat ini, sebab Allah Maha Berkuasa. Mustahil jika Allah itu lemah. Segala sesuatu yang terjadi itu atas kehendak dan kekuasaan Allah. Allah pun tidak memerlukan bantuan siapa pun. 15. Kaunuhu Karihan ﻛﻮﻧﻪ مكرها Sifat mustahil bagi Allah selanjutnya adalah kaunuhu karihan yang artinya maha terpaksa. Tidak mungkin Allah bersifat ini karena Allah Maha Berkehendak. Semua yang ada di alam semesta ini terjadi atas 16. Kaunuhu Jahilun ﻛﻮﻧﻪ ﺟﺎﻫﻼ Jahilun berarti maha bodoh. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah Maha Mengetahui. Semua ilmu itu bersumber pada Allah Swt. 17. Kaunuhu Mayyitan ﻛﻮﻧﻪ ﻣﻴﺘﺎ Mayyitan artinya mati. Hal ini juga termasuk dalam sifat mustahil bagi Allah SWT. Padahal Allah kekal abadi dan tidak ada awal maupun akhir. Allah tidak akan pernah mati. Bahkan, Allah itu tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa. Allah pun tidak pernah merasa lelah. Jadi, mustahil Allah bersifat mayyitun. 18. Kaunuhu Asshama ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺻﻢ Asshama artinya yang maha tuli. Allah itu Maha Mendengar bahkan yang paling tersembunyi sekalipun. Allah mendengar apa yang tidak kita dengar. Allah tidak mungkin bersifat maha tuli. 19. Kaunuhu 'Ama ﻛﻮﻧﻪ ﺃﻋﻤﻰ Sifat mustahil bagi Allah selanjutnya adalah ama atau maha buta. Sebab, Allah Maha Melihat. Allah melihat semua ciptaan-Nya tanpa terkecuali. Allah pun dapat melihat apayang tersembunyi di dalam hati. 20. Kaunuhu Abkama ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺑﻜﻢ Abkama artinya maha bisu. Allah mustahil mempunyai sifat abkama. Allah itu justru mempunyai sifat mutakalliman atau Maha Berfirman. Jika Allah bisu, tidaklah mungkin ada kitab yang diwahyukan kepada para nabi dan rasul. Itulah sifat mustahil bagi Allah. Semoga dengan mengetahui sifat-sifat tersebut akan semakin mendekatkan kita kepada Sang Pencipta dan menambah keimanan dan ketakwaan.SamakanAllah dengan makhluk adalah syirik. Sifat Mustahil Allah - Taa'dud. Erti taa'dud ialah berbilang-bilang atau lebih dari satu. Mengatakan bahawa Allah itu bersifat berbilang-bilang samalah seperti mengatakan bahawa Allah tidak esa atau tidak tunggal (satu). Iktikad bahawa Allah itu berbilang-bilang adalah seperti berikut:-.
Sifat-sifat Mustahil bagi Allah SWT dan Penjelasannya Lengkap, Arab dan Latin – Sifat mustahil bagi Allah SWT dan penjelasannya harus kita pahami sedari dini sebagai upaya untuk memperkuat ketauhidan kita kepada Sang Pencipta. Sebelumnya, mungkin kamu sudah mengetahui adanya sifat wajib Allah SWT. Berkebalikan dengan sifat wajib Allah, ada juga sifat mustahil Allah yang harus kamu pelajari. Dalam ulasan kali ini, kita bukan hanya mengenal apa saja sifat mustahil Allah, tapi juga memberikan penjelasan lengkap, arab dan latinnya. Sifat Mustahil Allah Lengkap dengan Arab dan LatinnyaDaftar IsiSifat Mustahil Allah Lengkap dengan Arab dan Latinnya1. Adam Tidak Ada2. Hudus Baru3. Fana Rusak atau Binasa4. Mumassalatu lil Hawadis Menyerupai Makhluk5. Muhtajun Ligairihi Membutuhkan yang Lain6. Ta’addud Berbilang7. Ajzun Lemah8. Karahah Terpaksa9. Jahlun Bodoh10. Mautun Mati11. Summun Tuli12. Umyun Buta13. Bukmun Bisu14. Ajzan Lemah15. Karihan Terpaksa16. Jahilun Maha Bodoh17. Mayyitun Mati18. Asamma Maha Tuli19. Ama Maha Buta20. Abkama Maha Bisu Daftar Isi Sifat Mustahil Allah Lengkap dengan Arab dan Latinnya 1. Adam Tidak Ada 2. Hudus Baru 3. Fana Rusak atau Binasa 4. Mumassalatu lil Hawadis Menyerupai Makhluk 5. Muhtajun Ligairihi Membutuhkan yang Lain 6. Ta’addud Berbilang 7. Ajzun Lemah 8. Karahah Terpaksa 9. Jahlun Bodoh 10. Mautun Mati 11. Summun Tuli 12. Umyun Buta 13. Bukmun Bisu 14. Ajzan Lemah 15. Karihan Terpaksa 16. Jahilun Maha Bodoh 17. Mayyitun Mati 18. Asamma Maha Tuli 19. Ama Maha Buta 20. Abkama Maha Bisu Salah satu rukun iman adalah mempercayai sifat-sifat Allah dan sekarang ini kita akan mempelajari satu sifat Allah, yaitu sifat mustahil. Selain itu, Allah juga memiliki sifat-sifat lainnya, yaitu sifat wajib dan sifat jaiz boleh. Sifat mustahil merupakan sifat yang tidak mungkin atau mustahil dimiliki oleh Allah. Meskipun demikian, kita tetap harus mempelajarinya agar keimanan kita terus bertambah dan berikut ini 20 sifat mustahil bagi Allah. 1. Adam Tidak Ada Adam merupakan kebalikan dari sifat wajib Allah wujud. Adam artinya tidak ada karena mustahil Allah tidak ada. Jika Allah tidak ada, maka tidak akan ada langit bumi dan segala yang ada di antaranya. Hal ini tercantum dalam QS. An-Nah ayat 3 yang menunjukkan bahwa Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Adanya langit, bumi, manusia, hewan dan segala yang ada di dunia ini menjadi bukti keberadaan Allah. 2. Hudus Baru Hudus berarti baru dan ini menjadi salah satu sifat mustahil Allah karena tidak mungkin Allah ada sebelum semua makhluk dan ciptaan-Nya. Bagaimana bisa kita semua ada di dunia ini jika Allah belum ada karena Allah Sang Maha Pencipta. Dalam QS. Al-Hadid ayat 3, menunjukkan bahwa Allah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin. Allah memiliki sifat terdahulu atau sudah ada sebelum semua ciptaan-Nya ada jadi tidak mungkin Allah memiliki sifat Hudus. 3. Fana Rusak atau Binasa Sifat mustahil bagi Allah yang selanjutnya adalah Fana yang artinya rusak atau binasa. Tidak mungkin Allah memiliki sifat fana karena Allah adalah dzat yang kekal dan abadi selamanya, juga tidak ada permulaan dan tidak ada akhir. Surah yang menunjukkan sifat mustahil ini adalah QS. Ar-Rahman ayat 27 yang menunjukkan bahwa Allah memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal jadi Allah akan tetap ada meskipun langit, bumi dan seisinya sudah lenyap di hari akhir. 4. Mumassalatu lil Hawadis Menyerupai Makhluk Mumassalatu lil Hawadis juga menjadi sifat mustahil bagi Allah yang tidak mungkin dimiliki Allah karena artinya menyerupai makhluk. Tidak mungkin jika Allah menyerupai makhluk-Nya karena Allah itu berbeda, baik sifat, dzat maupun perbuatannya. Tidak ada satu makhluk pun yang menyerupai Allah karena memang berbeda. Hal ini dijelaskan dalam QS. Al-Ikhlas ayat 4 yang artinya tidak ada sesuatu yang setara dengan Allah karena Allah Maha Esa jadi hanya satu dan tidak ada yang setara. 5. Muhtajun Ligairihi Membutuhkan yang Lain Sifat mustahil bagi Allah SWT lainnya adalah Muhtajun Ligairihi yang artinya membutuhkan orang lain atau berdiri dengan yang lain. Tentu saja, sifat ini tidak mungkin dimiliki oleh Allah karena Allah tidak membutuhkan sesuatu apapun. Justru kita sebagai makhluk hidup yang membutuhkan Allah karena Allah Maha Berdiri Sendiri dan Maha Sempurna. Hal ini tercantum dalam QS. Al-Ankabut ayat 6 yang artinya siapa saja yang berjihad, maka jihadnya untuk dirinya sendiri. 6. Ta’addud Berbilang Sifat mustahil lainnya adalah Ta’addud yang artinya berbilang. Sifat ini tidak mungkin dimiliki Allah karena Allah Sang Maha Tunggal dan Esa jadi tidak ada satu dzat pun yang setara atau bahkan sebanding dengan Allah. Hal ini terlihat dari QS. Al-Ikhlas ayat 1-4 yang mengatakan bahwa Allah Sang Maha Esa, tempat meminta segala sesuatu, Allah tidak beranak dan tidak juga diperanakkan. Surah ini juga menyebutkan bahwa tidak ada yang setara dengan-Nya. 7. Ajzun Lemah Ajzun juga salah satu sifat mustahil bagi Allah karena sifatnya lemah. Tidak mungkin Allah memiliki sifat lemah karena Allah Yang Maha Berkuasa. Jika Allah lemah, maka tidak akan ada alam semesta dan isinya, termasuk kita sebagai makhluk-Nya. QS. Al-Baqarah ini menunjukkan Kekuasaan Allah, yaitu kilat yang seakan menyambar penglihatan manusia saat berjalan di bawahnya pada malam hari. Apabila Allah menghendaki hal tersebut, maka hilanglah penglihatannya. 8. Karahah Terpaksa Karahah termasuk dalam daftar sifat mustahil bagi Allah dan tidak mungkin dimiliki oleh Allah. Karahah artinya terpaksa, padahal Allah Sang Maha Iradat dan tidak terpaksa dalam melakukan apapun yang dikehendaki-Nya karena Allah Maha Berkehendak. Hal ini ditunjukkan dalam QS. Al-Buruj ayat 6 yang artinya Allah Maha Kuasa, Allah mampu berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya. Bahkan, tidak ada satu daun pun yang berguguran kecuali atas kehendak Allah. 9. Jahlun Bodoh Sifat mustahil bagi Allah yang lain adalah jahlun yang artinya bodoh. Tidak mungkin ALlah bersifat jahlun karena Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di alam ini, baik yang terlihat maupun yang bersembunyi atau menyembunyikan sesuatu. Jika ilmu manusia memiliki keterbatasan, maka tidak bagi Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam QS. Al-Hujarat ayat 18 yang menujukkan bahwa Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan bumi, Allah juga melihat apa yang kita kerjakan. 10. Mautun Mati Sifat mustahil berikutnya, yaitu Mautun yang artinya mati. Allah tidak akan pernah mati karena Allah bersifat hidup atau hayat dan Allah akan selalu hidup kekal. Meskipun nanti ada akhir zaman, tapi Allah tidak akan mati. Hal ini disebutkan dalam QS. Al-Furqan ayat 58 yang artinya bahwa Allah Maha Hidup dan tidak akan mati. Surah tersebut juga memerintahkan pada kita untuk bertawakal kepada-Nya dan bertasbih memuji-Nya. 11. Summun Tuli Sifat mustahil bagi Allah yang selanjutnya adalah Summun yang artinya tuli. Tidak mungkin Allah memiliki sifat mustahil ini karena Allah Maha Mendengar. Bukan hanya suara atau apa yang kita katakan, tapi apa yang ada di dalam hari dan pikiran. Tidak ada satupun yang luput dari pendengaran-Nya, meskipun hanya sedikit saja. Hal ini dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 127 yang artinya Sungguh, Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. 12. Umyun Buta Tidak mungkin Allah memiliki sifat Umyun atau buta karena Allah Maha Melihat. Allah melihat segala yang terlihat maupun yang tersembunyi jadi tidak ada satupun yang terlepas dari penglihatan-Nya, termasuk perbuatan yang kita sembunyikan. Dalam QS. Al-Hujarat ayat 18 dijelaskan bahwa Allah mengetahui apa yang gaib, baik di langit maupun di bumi dan Allah melihat apa yang kita kerjakan. Meskipun kita dengan sengaja menyembunyikan dari orang lain, tapi Allah selalu melihatnya. 13. Bukmun Bisu Berikutnya, sifat mustahil bagi Allah adalah bukmun atau bisu. Tidak mungkin Allah memiliki sifat bukmun karena Allah bersifat kalam atau berfirman. Wahyu yang diturunkan Allah kepada para nabi dan rasul berisi firman-Nya. QS. An-Nisa ayat 164 menunjukkan bahwa ketika menurunkan wahyu kepada Nabi Musa, Allah berfirman langsung. Hal ini menunjukkan bahwa Allah tidak mungkin memiliki sifat bukmun atau bisu karena Allah Maha Berfirman. 14. Ajzan Lemah Sifat mustahil bagi Allah adalah Ajzan atau lemah. Tidak mungkin Allah SWT lemah karena Allah Maha Berkuasa. Segala sesuatu yang dikehendaki-Nya pasti akan terjadi dan Allah tidak membutuhkan bantuan orang lain. Sedangkan, manusia pasti membutuhkan bantuan orang lain karena manusia pada dasarnya makhluk yang lemah, khususnya di hadapan Allah. Manusia hanya bisa meminta bantuan kepada Allah karena Allah Sang Maha Berkuasa. 15. Karihan Terpaksa Karihan atau maha terpaksa merupakan salah satu sifat mustahil yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT. Allah Maha Berkehendak atau muridan sehingga apapun yang ada di alam semesta ini terjadi atas kehendak Allah, bukan suatu paksaan. Tidak ada satupun yang bisa memaksa Allah karena Allah Sang Maha Berkehendak. Sekuat apapun kita berusaha atau mengubah takdir, tapi jika Allah tidak berkehendak maka itu tidak akan terjadi, begitu juga sebaliknya. 16. Jahilun Maha Bodoh Sifat lain yang tidak mungkin dimiliki Allah adalah jahilun atau maha bodoh karena pengetahuan Allah tidak memiliki batas. Allah Maha Mengetahui segalanya dan semua ilmu yang ada di dunia ini bersumber dari Allah SWT. Hal ini bisa kamu lihat dari beberapa bukti ilmiah yang menunjukkan kebenaran atas firman Allah. Semua itu merupakan bukti bahwa Allah Sang Maha Mengetahui sehingga tidak mungkin Allah memiliki sifat jahilun. 17. Mayyitun Mati Salah satu sifat mustahil bagi Allah adalah mayyitun atau mati. Tidak mungkin Allah memiliki sifat ini karena Allah kekal abadi. Allah tidak memiliki awal maupun akhir sehingga tidak akan pernah mati, meskipun pada akhir zaman nantinya. Jangankan mati, bahkan Allah tidak pernah tidur dan tidak pernah lelah untuk mendengar dan mendengar apapun yang dikerjakan oleh hamba-Nya. Oleh karena itu, mustahil Allah bersifat mayyitun karena Allah Sang Maha Hidup. 18. Asamma Maha Tuli Sifat lain yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah adalah asamma atau maha tuli. Tidak mungkin Allah maha tulis karena Allah Maha Mendengar segala yang dikatakan oleh manusia, bahkan apa yang dikatakannya melalui hati dan pikiran. Tidak ada satupun suara atau perkataan yang luput dari pendengaran Allah. Meskipun kita sedang berbisik, Allah tetap saja mendengar apa yang kita bisikkan. Oleh karena itu, tidak mungkin jika Allah maha tuli karena Allah Maha Mendengar. 19. Ama Maha Buta Sifat mustahil bagi Allah adalah Ama atau maha buta. Penglihatan Allah tidak memiliki batas sehingga apapun yang dilakukan makhluk-Nya, Allah selalu melihatnya tanpa melewatkan sedikitpun. Jika penglihatan manusia terbatas dan hanya bisa melihat apa yang terlihat. Tapi, Allah bisa melihat apapun, bahkan yang disembunyikan. Meskipun kamu menyembunyikan perbuatan dosa, tapi Allah tetap bisa melihatnya. 20. Abkama Maha Bisu Mustahil bagi Allah memiliki sifat abkama karena Allah memiliki sifat mutakaliman atau Maha Berfirman. Keberadaan kitab yang diwahyukan kepada Nabi dan Rasul merupakan bukti bahwa Allah Sang Maha Berfirman. Kitab tersebut berisi firman-firman Allah yang disampaikan kepada umat manusia sebagai pedoman hidup. Hal ini sudah membuktikan bahwa tidak mungkin Allah memiliki sifat abkama karena Allah Sang Maha Berfirman. Meningkatkan ketaatan dan ketauhidan kepada Allah bisa dilakukan dengan berbagai macam cara dan kita sudah melakukannya. Mempelajari sifat mustahil bagi Allah akan membuat kita semakin bertawakal dan taat atas perintah-Nya. Klik dan dapatkan info kost di dekatmu Kost Jogja Harga Murah Kost Jakarta Harga Murah Kost Bandung Harga Murah Kost Denpasar Bali Harga Murah Kost Surabaya Harga Murah Kost Semarang Harga Murah Kost Malang Harga Murah Kost Solo Harga Murah Kost Bekasi Harga Murah Kost Medan Harga Murah
20 Mutakalliman (Berfirman atau berkata-kata) Sama dengan Qalam, Mutakalliman juga berarti berfirman. Firman Allah terwujud melalui kitab – kitab suci yang diturunkan melalui para Nabi. Allah SWT bersifat Qudrat (kuasa) dan Iradath (kehendak), juga boleh – boleh aja bagi Allah SWT meniadakan akan segala sesuatu apapun yang dia mau
Apakah Anda pernah mendengar mengenai sifat wajib dan mustahil bagi allah? Pada dasarnya banyak orang yang mengetahui bahwa Allah SWT memiliki sifat wajib serta mustahil yang dikenal sebagai sifat sempurna dan tentunya hanya dimiliki oleh Allah SWT. Namun dari sekian banyak sifat-sifat tersebut hanya beberapa saja yang dipahami oleh manusia. Karena itulah sebagai sesama umat muslim yang ingin berbagi ilmu pengetahuan untuk mendalami agama Islam dengan lebih baik serta mengenal sang pencipta dengan lebih dalam, kali ini Prestasi Global akan memberikan penjelasan singkat terkait sifat wajib bagi allah dan juga sifat mustahil yang dimilikinya. Ingin tahu penjelasannya lebih lanjut? Simaklah uraian berikut ini Sifat Wajib Bagi Allah SWT Ada 20 sifat wajib allah yang tentunya wajib untuk diketahui oleh seluruh umat Islam di dunia. Sifat-sifat tersebut di antaranya adalah Wujud / Ada Dalam hal ini, Allah itu ada bukan karena ada yang menciptakannya, melainkan Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri. Dalil Aqli Dengan adanya alam semesta ini maka cukup bagi kita selaku umat manusia untuk mempercayai bahwa Allah SWT itu memang ada. Karena pada dasarnya tidak akan masuk akal apabila ada sesuatu yang diciptakan sedangkan pencipta itu sendiri tidaklah ada. Dalil Naqli Tercantum dalam QS. As Sajdah ayat 4, yang menyatakan bahwa Allah SWT telah menciptakan langit dan bumi juga apa yang ada di antara keduanya dalam waktu 6 hari. Qidam / Dahulu atau Awal Hakikat dari Qidam adalah menafikan mulanya wujud dari Allah SWT. Dalil Aqli Sifat wajib Allah SWT yang satu ini menyatakan bahwa Allah zat yang lebih dahulu ada dibandingkan dengan alam semesta yang diciptakan olehnya sendiri. Dengan kata lain, apabila Allah tidak qodim, maka Allah harusnya hadits, karena pada dasarnya tidak ada penengah di antara hadits serta qodim itu tadi. Dengan kata lain, ketika Allah hadits maka ia akan membutuhkan muhdits. Seperti halnya A dengan muhdits A, maka ia pun akan membutuhkan muhdits lainnya. Begitu pun pada B dengan muhdits B yang juga membutuhkan muhdits lainnya dan begitu seterusnya. Dengan kata lain, peristiwa ini disebut sebagai peristiwa berantau tasalsul atau tanpa ujung. Setiap peristiwa tasalsul atau daur yang menurut akal sehat manusia mustahil maka hudutsnya pasti akan berujung pada Allah. Oleh sebab itu, Allah SWT dinyatakan memiliki sifat Qidam Dalil Naqli Tercantum salam QS Al Hadid ayat 3 yang menyatakan bahwa Allah SWT adalah zat yang awal serta akhir, zhohir juga bathin. Baqa / Kekal Allah dinyatakan memiliki sifat kekal atau abadi. Dalil Aqli Seandainya Allah SWT tidak memiliki sifat kekal atau Baqa itu tadi, maka sifat Qidam pun tentunya tidak akan ada. Sedangkan sifat Qidam itu sendiri tidak dapat dihilangkan dari Allah SWT itu sendiri, apalagi berdasarkan dalil yang berkaitan dengannya. Dalil Naqli Tercantum dalam QS Qoshos ayat 88, yang menyatakan bahwa segala seuatu yang ada di bumi ini akan lenyap terkecuali zat-Nya sendiri Allah SWT. Mukhalafatuhu Lilhawadith / Berbeda dengan mahluk cipataan-Nya Dari sifat wajib yang satu ini dapat Anda lihat bahwa Allah SWT jelas berbeda dengan setiap makhluk yang telah diciptakan olehnya. Bahkan dikatakan bahwa tidak ada satu hal pun di dunia ini yang dapat menyerupai atau menyamainya. Dalil Aqli Dari penjelasan tersebut dapat dinyatakan jika Allah menyerupai makhluk ciptaannya maka Allah SWT dapat dikatakan sebagai sesuatu hal yang baru atau hadits. Sedangkan jika Allah SWT adalah hal yang baru maka mustahil baginya. Dalil Naqli Tercantum dalam QS Asy Syuro ayat 11 yang menyatakan bahwa tidak ada satu hal pun yang dapat menyerupainya, sedangkan Allah SWT itu sendiri adalah zat yang maha mendengar serta melihat. Qiyamuhu Binafsihi / Berdiri Sendiri Dalam hal ini dinyatakan bahwa Allah SWT berdiri dengan zat-Nya sendiri dan tidak membutuhkan bantuan dari makhluk lainnya. Dengan kata lain keberadaan Allah itu berada dengan sendirinya bukan berdasarkan pada hasil ciptaan. Seperti halnya ketika Allah SWT menciptakan Alam semesta, maka Allah SWT melakukannya sendiri dan juga tidak meminta pertolongan dari siapa pun. Dalil Aqli Jika Allah SWT membutuhkan hal lain, maka Allah dapat dinyatakan sebagai sifat dan bukan zat. Karena pada dasarnya dzat itu sendiri tidak membutuhkan dzat lainnya untuk berdiri sendiri. Selain itu, jika Allah SWT sifat, maka Allah tidak akan memiliki sifat Ma’ani juga Ma’nawiyah. Sementara sifat-sifat tersebut masuk dalam daftar sifat yang wajib bagi Allah berikut ini. Dalil Naqli Tercantum dalam QS Al Ankabut ayat 6, yang menyatakan bahwa Allah SWT adalah dzat yang maha kaya, sehingga ia tidak membutuhkan apa pun yang berasal dari Alam semesta. Wahdaniyyah / Tunggal atau Esa Arti esa bagi Allah SWT adalah esa dari segi zat-Nya, sifatnya dan juga perbuatannya. Jika dilihat dari zat-Nya maka Allah bukanlah hasil penambahan serta pengurangan. Sementara jika dilihat dari sifatnya tentunya kesempuraan sifatnya tidak sama dengan sifat yang dimiliki oleh makhluknya. Sedangkan dari perbuatannya tentu setiap perbuatan yang dilakukan oleh Allah tidak dicampuri oleh perbuatan makhluk lainnya. Dalil Naqli Tercantum dalam QS Al Anbiya ayat 22 yang menyatakan bahwa seandainya ada bentuk tuhan-tuhan lainnya selain dari Allah, maka langit dan bumi tentunya akan mengalami kerusakan. Qudrat / Berkuasa Menyatakan bahwa kekuasaan Allah itu bersifat mutlak atau tidak ada batasnya serta tidak ada pula yang membatasinya. Dalil Aqli Jika Allah tidak memiliki kemampuan maka Allah dinyatakan lemah dan tentunya tidak dapat menciptakan seluruh alam semesta ini termasuk makhluk ciptaan lainnya. Dalil Naqli Tercantum dalam QS Al Baqarah ayat 20 yang menyatakan bahwa Allah SWT berkuasa dan tidak terkecuali untuk apa pun itu. Iradah / Berkehendak Allah SWT menciptakan segala sesuatu atas kehendaknya sendiri, karena itulah ketika ia telah bekehendak akan segala sesuatu maka segala sesuatu itu pun akan terjadi. Dalil Aqli Jika Allah tidak bersifat berkehendak maka Allah akan memiliki sifat terpaksa atau karohah. Sedangkan sifat itu mustahil karena tidak disifati qudroh. Dalil Naqli Tercantum dalam QS Hud ayat 107 yang menyatakan bahwa Allah itu akan melaksanakan setiap hal yang dikehendakinya. Ilmu / Mengetahui Allah SWT memiliki pengetahuan serta kepandaian atas apa pun artinya ilmu yang Allah SWT miliki itu tidak terbatas dan juga tidak dibatasi. Dalil Aqli Dalam hal ini jika Allah tidak berilmu tentunya Allah tidak akan berkehendak. Sedangkan jika Allah tidak berkehendak, maka hal tersebut akan menjadi hal yang mustahil. Dalil Naqli Tercantum dalam QS Al Hadid ayat 3 serta QS Al Baqarah ayat 29 yang menyatakan bahwa Allah SWT mengetahui segala sesuatu. Hayat / Hidup Hidupnya Allah adalah kehidupan yang tidak ada yang menghidupkannya, akan tetapi ia hidup dengan zat-Nya sendiri. Dalil Aqli Apabila Allah tidak hidup maka tidak akan ada sifat Qudrot. Hal tersebut mustahil karena akan menyatakan lemahnya Allah SWT. Dalil Naqli Tercantum dalam QS Al Furqon ayat 58 yang menyatakan agar umat manusia bertakwa pada Allah sebagai zat yang hidup dan tidak akan mati. Sama / Mendengar Allah SWT mendengar apa pun yang ada di bumi, bahkan tidak ada suara yang luput sekali pun suara yang sangat pelan. Dengan kata lain pendengaran Allah berbeda dengan mahluknya karena ia tidak terhalang oleh apa pun. Tercantum dalam QS Al Maidah ayat 76. Basar / Melihat Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta dan bahkan penglihatannya bersifat mutlak. Dengan kata lain penglihatannya tidak dapat dihalangi. Hal ini juga dinyatakan dalam QS Al Baqarah ayat 265 yang menyatakan bahwa Allah maha melihat atas apa yang dikerjakan oleh umatnya. Kalam / Berbicara atau Berfirman Allah berfirman atau berkata di dalam kitabnya yang diturunkan pada nabi serta rosul-Nya, hal ini dibuktikan dengan adanya wahyu berupa Al Quran dan juga terdapat dalam QS An Nisa ayat 164. Kaunuhun Qadirun Suatu keadaan dari Allah SWT yang berkuasa untuk mengadakan serta meniadakan. Hal ini juga tercantum dalam QS Al Baqarah ayat 20 yang menyatakan bahwa Allah SWT berkuasa atas segalanya. Kaunuhu Muridun Keadaan dari Allah yang dapat menghendaki atau menentukan tiap-tiap sesuatu bagi makhluknya seperti menentukan nasib juga takdir manusia. Tercantum dalam QS Hud ayat 107. Kaunuhu Alimun Keadaan Allah SWT yang mengetahui segala sesuatu, mengetahui apa yang telah terjadi dan akan terjadi. Hal ini dibuktikan pada QS An Nisa ayat 176. Kaunuhu Hayyun Kedaan Allah SWT yang hidup, tidak pernah tidur, juga tidak akan tertidur serta tidak lengah. Seperti yang ditunjukkan dalam QS Al Furqon ayat 58 . Kaunuhu Sami’un Keadaan Allah SWT yang mendengar hambanya, baik doa dan segala permintaannya. Tercantum dalam QS Al Baqarah ayat 256. Kaunuhu Basirun Keadaan Allah SWT yang melihat maujudat termasuk gerak gerik manusia, karena itulah sebaiknya manusia bersifat baik. Hal ini dinyatakan dalam QS Al Hujurat ayat 18. Kaunuhu Mutakallimun Keadaan Allah SWT yang berkata-kata. Dengan kata lain, Allah tidak bisu melainkan berbicara serta berfirman melalui ayat-ayatNya. Sifat Mustahil Bagi Allah Selain penjelasan dari pengertian sifat wajib allah di bagian atas tadi, ada pula sifat mustahil allah dan artinya yang akan penulis jelaskan berikut ini Adam = tiada / mati Huduth = baru Fana = binasa Mumathalatuhu lilhawadith = menyerupai makhluknya Qiyamuhu Bighayrih = berdiri dengan yang lain Ta’addud = banyak Ajz = lemah Karahah = terpaksa Jahlun = jahil Maut = mati Syamam = tuli Umyu = buta Bukmu = bisu Kaunuhu Ajizan = keadaan lemah Kaunuhu Karihan = keadaan terpaksa Kaunuhu Jahilan = keadaan bodoh Kaunuhu Mayyitan = keadaan mati Kaunuhu Asam = keadaan tuli Kaunuhu A’ma = keadaan buta Kaunuhu Abkam = keadaan bisu Demikianlah kiranya penjelasan singkat dari sifat wajib serta sifat mustahil bagi allah yang dapat penulis jelaskan kali ini dan semoga bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya. Kesimpulan Apa Saja Sifat Wajib Bagi Allah SWT? 1. Wujud / Ada 2. Qidam / Dahulu atau Awal 3. Baqa / Kekal 4. Mukhalafatuhu Lilhawadith / Berbeda dengan mahluk cipataan-Nya 5. Qiyamuhu Binafsihi / Berdiri Sendiri 6. Wahdaniyyah / Tunggal atau Esa 7. Qudrat / Berkuasa 8. Iradah / Berkehendak 9. Ilmu / Mengetahui 10. Hayat / Hidup 11. Sama / Mendengar 12. Basar / Melihat 13. Kalam / Berbicara atau Berfirman 14. Kaunuhun Qadirun 15. Kaunuhu Muridun 16. Kaunuhu Alimun 17. Kaunuhu Hayyun 18. Kaunuhu Sami’un 19. Kaunuhu Basirun 20. Kaunuhu Mutakallimun Apa arti dari kata Kaunuhu Alimun? Keadaan Allah SWT yang mengetahui segala sesuatu, mengetahui apa yang telah terjadi dan akan terjadi. Hal ini dibuktikan pada QS An Nisa ayat 176 Sebutkan sifat sifat mustahil bagi Allah SWT? - Adam = tiada / mati - Huduth = baru - Fana = binasa - Mumathalatuhu lilhawadith = menyerupai makhluknya - Qiyamuhu Bighayrih = berdiri dengan yang lain Visited 38,962 times, 1 visits today Sifatkekurangan adalah sifat makhluk. Apabila makhluk binasa ia akan menjadi 'Adam (tidak ada). Maka mengatakan bahawa Allah akan menerima tidak ada samalah seperti mengiktikadkan bahawa Allah itu bersifat 'Adam. Ini adalah mustahil bagi Allah dan wajib ditolak. 3) Allah ada kerana ada alam. Percaya bahawa Allah ada kerana adanya alam ertinya - Sifat-sifat Allah SWT secara umum menurut para ulama dibagi menjadi 3 bagian, salah satunya sifat-sifat wajib yang berjumlah antara bahasan tauhid dan akidah dalam Islam adalah mengimani Allah SWT melalui sifat-sifat-Nya. Secara umum, para ulama membagi sifat-sifat Allah SWT ke dalam tiga bagian, yaitu Sifat-sifat wajib yang berjumlah dua puluh; Sifat-sifat mustahil Allah yang berjumlah dua puluh, dan Sifat yang jaiz mumkin ada satu. Keseluruhannya adalah 41 sifat. Kendati demikian, sesungguhnya sifat-sifat Allah SWT tidak terbatas. Pengelompokan ini bertujuan untuk memudahkan umat Islam mengenal dan memahami keagungan Allah SWT melalui sifat-sifat-Nya. Tidak terbatasnya sifat-sifat Allah SWT ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW ”Aku memohon kepada Engkau dengan semua nama yang menjadi nama-Mu, baik yang telah Engkau jadikan sebagai nama diri-Mu atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu atau Engkau sembunyikan menjadi ilmu gaib di sisi-Mu," Ahmad. Sifat-Sifat Wajib Allah Dalam uraian "Aqidah", Marzuki pengkaji agama Islam dan akademisi dari Universitas Negeri Yogyakarta UNY merangkum 20 sifat wajib Allah SWT sebagai berikut 1. WujudSifat wajib Allah yang pertama adalah wujud. Dalam bahasa Arab, wujud artinya "ada" yang maknanya bahwa Allah SWT merupakan zat yang ada, berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh siapa pun. Sifat ini tercermin dalam firman Allah SWT dalam surah Ta-Ha ayat 14, sebagai berikut “Sesungguhnya, Aku ini Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku,” QS. Ta-Ha [20] 14. 2. KidamKidam berasal dari bahasa Arab yang artinya awal atau terdahulu. Maknanya, Allah SWT merupakan Sang Pencipta yang ada terlebih dahulu dari yang diciptakannya. Dalilnya adalah firman Allah dalam surah Al-Hadid ayat 3 “Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu,” QS. Al-Hadid [57] 3. 3. BakaBaka artinya adalah kekal. Maksudnya, Allah SWT adalah zat yang Maha Kekal, tidak akan punah atau binasa. Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT dalam surah Al-Qasas ayat 88 “ … segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan,” QS. Al-Qasas [28] 88. 4. Mukhalafatu Lil HawaditsiAllah SWT yang menciptakan alam semesta beserta isinya, maka Allah pasti berbeda dengan apa pun yang Dia ciptakan. Dalam bahasa Arab, mukhalafatu lil hawaditsi artinya berbeda dengan sesuatu yang baru makhluk ciptaan-Nya. Allah juga mustahil membutuhkan bantuan untuk menciptakan hal tersebut. Hal tersebut dijelaskan dalam Alqur’an berikut ini “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat," QS. Asy- Syura [42] 11. 5. Qiyamuhu BinafsihiAllah SWT berdiri sendiri, Dia tidak bergantung kepada siapapun, serta mustahil membutuhkan bantuan dari yang lain. “ … sungguh Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam,” QS. Al-’Ankabut [29] 6. 6. WahdaniahSifat wajib Allah SWT yang lain adalah wahdaniah atau esa atau tunggal. Hamba-Nya mesti mengimani bahwa Allah adalah Yang Maha Esa, yang artinya Dia adalah satu-satunya Tuhan pencipta alam semesta. “Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa,” QS. Al-Ikhlas 112 1. 7. QudrahQudrah berarti bahwa Allah adalah zat Yang Maha Kuasa atas apa pun dan tidak ada satu pun yang bisa menandingi kekuasaannya. Mustahil bagi Allah SWT tidak memiliki kuasa. “Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” QS. Al-Baqarah [2] 20 8. IradatIradat berasal dari bahasa Arab yang artinya berhendak. Maksudnya, setiap hal yang ada di alam semesta ini berjalan atas kehendak Allah SWT. Mustahil bagi Allah SWT melakukan sesuatu atas suatu paksaan. Apabila Dia berkehendak, maka tidak ada yang bisa mencegah-Nya. Dalilnya adalah firman Allah SWT dalam surah Hud ayat 107 “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia Kehendaki,” QS. Hud 11 107. 9. IlmuIlmu artinya pengetahuan. Maksudnya, Allah SWT Maha Mengetahui atas segala sesuatu, baik yang terlihat maupun tidak terlihat, yang gaib maupun yang nyata. Bahkan, Allah SWT mengetahui apa yang terbayang, terbetik, dan terlintas di benak manusia. “Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu,” QS. An-Nisa [4] 176. 10. HayatHayat artinya hidup. Allah SWT adalah zat Yang Maha hidup. Dia tidak akan binasa, sebab Dia kekal selamanya. “Dan bertawakallah kepada Allah yang Maha Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya … ” QS. Al-Furqan [25] 58. 11. Sama’Sama' artinya bahwa Allah SWT Maha Mendengar. Dia mendengar setiap hal yang diucapkan maupun yang disembunyikan. Mustahil Allah SWT tuli dan tidak mengetahui. “Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” QS. Al-Baqarah [2] 256. 12. BasarSalah satu sifat wajib Allah SWT adalah basar, yang artinya bahwa tidak ada yang Maha Melihat selain Allah. Segala yang ada di dunia tidak luput dari penglihatan-Nya. “ … Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan,” QS. Al-Hujurat [49] 18. 13. KalamKalam berarti bahwa Allah SWT maha berfirman melalui wahyu yang tertera dalam kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi-Nya untuk umat manusia. Dalilnya adalah firman Allah SWT dalam surah Al-A'raf ayat 143 “Dan ketika Musa datang untuk munajat pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman langsung kepadanya … ” QS. Al-A’raf [7] 143. 14. QadiranSifat qadiran ini mirip dengan qudrah. Artinya, segala hal di alam semesta berada dalam kekuasaan Allah SWT. Dalilnya adalah sebagai berikut “ … sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu,” QS. Al-Baqarah [2] 20 15. MuridanSelain Maha Berkehendak, Allah SWT juga memiliki sifat Maha Menghendaki. Sifat muridan ini menyatu dengan sifat iradat sebelumnya. “…sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang ia kehendaki,” QS. Hud [11] 107 16. AlimanMirip dengan sifat ilmu, Allah SWT juga bersifat aliman. Artinya, Dia Maha Mengetahui, artinya Dia mengetahui segala hal dan pengetahuannya tak terbatas apa pun. “ … dan Allah maha mengetahui segala sesuatu,” QS. An-Nisa [4] 176 17. HayyanHayyan artinya adalah zat Yang Maha Hidup. Sifat ini menyatu dengan sifat hayat yang disebutkan sebelumnya 18. Sami’anSami'an artinya bahwa Allah SWT adalah zat Yang Maha Mendengar, maka mustahil bagi-Nya sebagai zat yang tuli. Sifat ini menyatu dengan sifat sama' yang disebutkan sebelumnya. Rujukannya adalah firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 256 “Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” QS. Al-Baqarah [2] 256. 19. BasiranBasiran artinya bahwa Allah SWT bersifat Maha Melihat, mustahil bagi-Nya untuk tidak melihat atau buta atas segala hal. Sifat ini menyatu dengan sifat basar sebagaimana disebutkan sebelumnya. “ … Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan,” QS. Al-Hujurat [49] 18. 20. MutakallimanDalam bahasa Arab, mutakalliman artinya berfirman atau berkata-kata. Maksudnya, Allah SWT adalah zat Maha Berkata dan mustahil baginya untuk bisu. Rujukannya adalah firman Allah SWT dalam surah An-Nisa ayat 164 “Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung," QS. An-Nisa [4] 164. Pengelompokan Sifat-sifat Wajib Allah SWT Dilansir dari NU Online, sifat-sifat wajib Allah SWT yang berjumlah 20 di atas, oleh para ulama, dikelompokkan menjadi empat klasifikasi, sebagai berikut 1. Sifat NafsiahSifat nafsiah adalah sifat yang dikelompokkan sesuai dengan Dzat Allah SWT itu sendiri. Sifat nafsiah ini terdiri dari satu sifat yaitu wujud. 2. Sifat SalbiyahSifat salbiyah adalah sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya. Sifat ini menafikan sifat mustahil, serta sifat yang tidak sesuai, dan tidak layak dengan kesempurnaan Allah SWT. Sesuai pengelompokannya, sifat salbiyah Allah SWT ini ada lima, yaitu kidam, baka, mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu binafsihi, dan wahdaniah. 3. Sifat Ma’aniSifat ma'ani adalah sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Yang termasuk sifat ma’ani ada tujuh yaitu qudrah, iradat, ilmu, hayat, sama', basar, dan kalam. 4. Sifat MaknawiJika ada sifat ma'ani, maka lazimnya ada sifat maknawi. Sifat-sifat ini tidak dapat berdiri sendiri, karena harus menyertai yang disifati. Sebagai misal, Allah SWT memiliki basar penglihatan, maka ia adalah basiran Maha Melihat. Dia memiliki ilmu pengetahuan tak terbatas, maka Dia adalah aliman [Maha Mengetahui, dan seterusnya. Sifat-sifat Allah SWT yang maknawi adalah qadirun, aliman, muridan, hayyan, sami'an, basiran, dan juga Arti Asmaul Husna Al-Alim & As-Sami' dan Konsekuensi Keimanannya Arti Asmaul Husna Al Malik dan Al Quddus Makna serta Teladannya - Pendidikan Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Dhita KoesnoPenyelaras Ibnu Azis gORTYO.